Ngisi waktu di atas kereta jadi nge blog aja. Gw paling bete kalau di bioskop 21 gak boleh bawa makanan dari luar dan mesti beli didalam. Jauh bo harga nya. Nurut gw sih itu praktek kartelis me yg terang terangan merampok konsumen! Mengharuskan konsumen tidak punya pilihan atas komoditas yang tidak punya nilai lebih kecuali kartelisme nya adalah kejahatan kapitalis paling telanjang! Tadi nya gw berharap kompetitor 21, Blitz megaplex melihat ke bete an konsumen dan membuat move kompetitif dengan memperbolehkan konsumen membawa makanan dr luar. Ternyata sami mawonn padahal gw udah rencana nulis di koran kalau blitz ditunggu kehadiran nya di depok krn 21 menyebalkan urusan makanan dr luar ini. Tapi....
Di kereta... Gw koq bersyukur bgt pedagang kompetitor restorasi kereta, yaitu pedagang asongan, dilarang masuk. Thx PT KAI balik mudik tahun ini patroli polisi rajin kontrol gerbong, tidak ada sama sekali pedagang asongan ikut kereta jalan ( di st sih ada, tadi kan gw beli gethuk dr asongan lah masak dr restorasi). Padahal, kalau di pahami hakikatnya, layanan restorasi ya mirip mirip kasus makanan di 21. Harga sih standard di restorasi, tapi dg harga yg sama, kualitas di luar an bisa jauh lebih baik masalahnya, kualitas layanan asongan jg lebih parah dr restorasi, so dr pada ada banyak pilihan tapi semuanya bullshit, mending satu saja. Makin sedikit shit di depan hidung, makin dikit bau busuknya. Hehehe. Hidup memang gak selalu perlu konsistent!!
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar